24 Maret 2016

Ini Bukti Peperangan Paling Awal di Muka Bumi Pada 10.000 Tahun Lalu!

(www.quartz.com/Marta Mirazon Lahr)

 Peneliti mengaku telah menemukan bukti adanya peperangan paling awal di bumi ini. Sekelompok tim peneliti Cambridge University, Inggris, mengatakan bukti peperangan awal antarmanusia terjadi sekitar 10 ribu tahun lalu.

Kesimpulan peneliti muncul setelah tim menemukan sekumpulan fosil di situs Nataruk yang berada di dekat Danau Turkana, Kenya bagian selatan.

Dikutip dari Nationnal Daily Press, Senin 25 Januari 2016, dalam eskavasi pada situs tersebut, tim peneliti menemukan sedikitnya 27 fosil anggota suku yang terbunuh. Sisa fosil itu diidentifikasi sebagai korban dari peperangan awal. Fosil masih terlestarikan di sedimen danau yang mengering ribuan tahun lalu.

Dari 27 sisa fosil tersebut, tercatat 8 diidentifikasi perempuan, 6 anak-anak di belakangnya. Dari penggalian, 12 kerangka yang ditemukan dinyatakan dalam kondisi relatif baik dan hanya dua kerangka saja yang tidak menunjukkan adanya kematian akibat kekerasan.

Sementara laman dari The Hindu melaporkan bukti fosil itu dikatakan peneliti merupakan bukti paling awal konfrontasi kekerangan antara kelompok pengumpul dan pemburu nomaden.

"Kematian di Nataruk ini adalah saksi kekerasan dan perang antarkelompok pada zaman dahulu," kata pemimpin studi, Marta Mirazon Lahr, dari Leverhulme Centre for Human Evolutionary Studies Cambridge University.

Berdasarkan pengukuran radio karbon situs, pengujian karbon lainnya di fosil, dan sedimen yang ditemukan di situs tersebut, menunjukkan situs tersebut pernah subur pada periode setelah zaman es terakhir.

Kini situs tersebut telah menjadi semak belukar. Saat pecah peperangan, sekitar 10 ribu tahun lalu, situs itu adalah tepi danau yang subur, banyak makanan dengan memancing. Pada masa lalu, situs itu juga dekat dengan hutan dan airnya bisa diminum. Tak heran, peneliti menganalisa, tempat itu menjadi rebutan antarsuku.

"Pembantaian di Nataruk kemungkinan hasil dari upaya perebutan sumber daya yang nilainya sama dengan masyarakat pertanian yang menghasilkan makanan," kata Lahr.

Dikatakan Lahr, situs Nataruk juga menunjukkan secara sederhana bukti respons antagonistik standar dari pertemuan antara dua kelompok sosial pada saat itu.

Sedangkan salah satu tim penulis dalam studi tersebut, Robert Foley mengatakan secara garis besar sangat optimis kondisi peperangan pada masa itu.

"Saya tak ragu dalam biologi kita menjadi agresif dan mematikan, seperti ini adalah menjadi sangat peduli dan penuh kasih. Banyak dari apa yang kita mengerti tentang evolusi biologi manusia menunjukkan ini adalah tidak jauh dari kita," kata dia.

Sumber: viva.co.id

Haji Lulung Rela Jual Mobil Karena Kebanyakan Katanya!

 
 Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham “Lulung” Lunggana, mengaku kesulitan memiliki banyak mobil. Dirinya bahkan rela menjual satu mobil mewahnya, Jeep Rubicon.
“Saya tidak punya mobil sport, mobil yang paling mahal yang saya punya hanya Rubicon. Itu juga sudah saya jual,” ujar pria yang kerap disapa Haji Lulung, di sela-sela diskusi saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com, Rabu (23/3/2016).
Lulung menambahkan, dirinya menjual mobil tersebut lantaran merasa kerepotan merawat. Sementara beberapa mobil lainnya, juga akhirnya diberikan kepada anak-anaknya.
“Mobilnya tidak dipakai-pakai, dipanasinya juga jarang-jarang, ya sudah dijual. Saya punya Jeep Rubicon, Nissan Terrano, Nissan Xtrail, Toyota Avanza, trus Nissan lagi (tanpa menyebut model), sudah punya mobil banyak susah ini. Akhirnya dipakai anak satu-satu,” ujar Lulung.
Lulung menuturkan, dengan punya banyak mobil, pastinya akan jarang digunakan. Itu akan membuat komponennya mengalami kerusakan dan harus secara berkala diganti yang baru.
“Saya punya mobil dua saja risih ditambah satu Rubicon yang jarang dihidupkan, lalu setiap enam bulan harus beli baterai (aki) baru, duit keluar terus, ngapain. Tapi sudah  dijual dan cukup dua mobil saja,” ujar Lulung.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/

5 Aktor Peraih Piala Oscar yang Bukan Karena Aktingnya.

 Meraih Piala Oscar atas karya yang dihasilkan mungkin menjadi impian banyak pekerja film, khususnya di Hollywood. Apalagi bila menyangkut para aktor dan aktris, penghargaan film tertua di Hollywood ini bisa mengangkat reputasi, bahkan menaikkan nilai tawar mereka di industri. Akan tetapi, rupanya ada beberapa nama yang berhasil meraih Oscar di bidang lainnya, sekalipun mereka lebih dikenal publik sebagai aktor. Berikut adalah 5 aktor yang dapat Oscar namun bukan karena aktingnya, seperti dilansir dari Muvilacom.

1. BEN AFFLECK
Ben Affleck (Muvila)

Menjadi salah satu aktor bersinar di akhir era 1990-an, akting Affleck sejauh ini belum berhasil diperhitungkan di ajang Oscar. Tetapi, tak perlu serta merta berkecil hati, sebab ia sudah mengoleksi dua Piala Oscar justru bukan dari akting. Oscar pertama diraih Affleck sebagai penulis skenario “Good Will Hunting” (1997), dan juga sebagai produser untuk “Argo” (2013) yang menang Best Picture.


2. MATT DAMON

Matt Damon (Muvila)

Meski banyak masuk nominasi Oscar dari film-film yang dia bintangi, namun Matt Damon pernah mendapatkan Oscar bukan sebagai aktor, melainkan sebagai penulis skenario “Good Will Hunting” (1997) bersama Ben Affleck, yang memang sahabatnya.

3. MEL GIBSON

Mel Gibson (Muvila)

Mel Gibson menjadi salah satu bintang Hollywood terkenal di era 1980-an hingga 1990-an. Tetapi, prestasinya di ajang Oscar justru didapat saat ia memproduseri dan menyutradarai film kolosal “Braveheart” (1995). Lewat film ini, Gibson raih Piala Oscar di kategori Best Directing dan Best Picture.

4. KEVIN COSTNER

Kevin Costner (Muvila)

Kevin Costner adalah bintang idola lewat film-film action dan drama yang dibintanginya era 1980-an. Akan tetapi, momen terbaiknya datang lewat film yang diproduseri dan disutradarainya sendiri, “Dances with Wolves” (1990). Ia meraih Piala Oscar berkat film ini di kategori Best Directing dan Best Picture, walau sayangnya ia gagal menang di Best Actor.

5. BRAD PITT

Brad Pitt (Muvila)

Sosoknya yang rupawan membuatnya jadi idola dunia sejak dekade 1990-an sampai sekarang. Kemampuan aktingnya juga sempat dilirik ajang Oscar dengan masuk nominasi sebagai aktor sebanyak tiga kali. Akan tetapi, Pitt justru berhasil membawa pulang Piala Oscar berkat film “12 Years a Slave” (2013) yang diproduserinya.

Sumber: jadiberita