23 Oktober 2016

Gak Mau Gemuk? Makan Buah Ini Bisa Jadi Alternatif!

 Penelitian yang dilakukan Louisiana State University menunjukkan, orang yang suka makan pir 35 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi gemuk dibanding mereka yang tidak makan pir.

Bahkan peneliti menemukan makan pir segar membantu menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular. 


Berdasarkan survei National Health dan Nutrition Examination, orang yang konsumsi buah pir memiliki berat badan lebih rendah dibanding yang tidak makan buah pir. Selain itu, mereka biasanya juga tidak merokok dan tidak minum alkohol atau lebih sedikit dibanding mereka yang tidak makan buah pir. Penelitian melibatkan 24.808 peserta dengan usia di atas 19 tahun. 

Manfaat ini didapat karena pir padat nutrisi, yaitu kaya akan vitamin C dan serat. Dalam satu buah pir ternyata juga mengandung 24 persen rekomendasi serat yang dibutuhkan tubuh. Buah pir juga bebas lemak, Kolesterol, dan sodium. 

Serat sangat penting dalam konsumsi makanan sehari-hari. Adanya serat dapat melancarkan pencernaan dan membuat orang merasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, makan buah pir dapat mencegah keinginan makan lebih banyak sehingga membantu penurunan berat badan. 

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nutrition and Food Science, manfaat jangka panjang dari konsumsi serat tinggi seperti pir segar secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke, dan kanker.

Dengan menjaga berat badan atau tidak obesitas, tentunya dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Sayangnya, masih sedikit orang yang biasa konsumsi buah pir secara rutin. 

Selama ini, orang-orang dinilai lebih mengenal buah apel dibanding pir. Peneliti pun mendorong agar makan pir segar masuk dalam menu makanan sehari-hari.

Sumber :
kompas.com

Anda Tidur Siang Satu Jam Lebih? Ini Bahayanya!

 Ilmuwan dari University of Tokyo menyebut, tidur siang selama lebih dari satu jam bisa jadi adalah gejala terkena penyakit diabetes tipe 2. Tidur siang dianggap ada kaitannya dalam faktor penyebab atau meningkatkan risiko diabates.

Seperti dilansir BBC, Jumat, 16 September 2016, ilmuwan mengatakan, mengapa orang dengan gejala diabetes sering tidur siang lebih dari satu jam. Hal ini dikarenakan dampak yang dirasakan penyakit tersebut adalah kerap lelah di siang hari.


"Ada kaitan antara tidur siang yang panjang, lebih dari 60 menit, dan risiko terkena (positif) diabetes tipe 2 sebesar 45 persen. Namun tidak ada hubungan (penyakit diabetes tipe dua) dengan orang yang tidur siang kurang dari 40 menit," kata para peneliti.

Untuk pembuktian, peneliti melibatkan sebanyak 300 ribu koresponden.

Lantas seorang yang kurang tidur, kata para peneliti, juga bisa menjadi penyebab penyakit diabetes tipe 2. Sebab, kurang tidur yang disebabkan oleh pekerjaan dan pola kehidupan sosial, berefek pada peningkatan nafsu makan sehingga risiko diabetes tipe 2 pun meningkat.

Para peneliti menambahkan, ada kemungkinan seseorang tidur siang yang lebih panjang karena tidurnya di malam hari terganggu.

Tapi ini juga berbahaya untuk kesehatan. Peneliti katakan itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, masalah jantung dan gangguan metabolik lainnya, termasuk diabetes tipe-2.

Sumber :
viva.co.id

31 Juli 2016

Fakta Tentang Otak Manusia

Otak Manusia


 Salah satu organ tubuh yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya adalah otak. Otak manusia memiliki keajaiban dan keunikan tersendiri. Kajian penelaahan otak ini sudah sejak dulu dilakukan para ahli. Diantara hasil penelitian yang dilakukan mengenai keajaiban otak manusia sebagai berikut:

Otak manusia merupakan satu sistem dari semua pekerjaan yang dikerjakan orang tersebut. Jika mengambil istilah komputer perbuatan manusia itu terserver di otaknya.

Para ahli menyimpulkan dari hasil riset nya bahwa otak manusia merupakan satu organ yang paling menakjubkan (baca: ajaib dalam bahasa gaul) yang ada pada tubuh manusia. Hal itu disebabkan karena otak manusia dapat mengendalikan sistem saraf pusat agar bisa bekerja secara normal.

Otak tetap aktif meskipun kepala sudah terpenggal.

Berdasarkan pengamatan beberapa kisah diketahui bahwa otak manusia bisa tetap aktif selama beberapa detik setelah kepalanya dipenggal. Namun para dokter percaya bahwa hal tersebut merupakan refleksi kedut otot.

Dr Harold Hillman, mantan direktur Unity Laboratory of Applied Neural Biology di University of Surrey menuturkan bahwa kematian terjadi karena adanya pemisahan antara otak dengan sumsum tulang belakang, tapi hal ini bersifat menyakitkan sehingga banyak negara yang tidak memberlakukan metode ini.

Otak bisa mempelajari pesan bawah sadar.

Otak dapat mempelajari pesan yang berasal dari alam bawah sadar seseorang sehingga nantinya akan mempengaruhi perilaku dari orang tersebut. Banyak perusahaan menggunakan hal ini sebagai ajang promosi untuk mempengaruhi seseorang agar mau membeli produknya.

Obat-obatan bisa menyebabkan lubang di otak.

Salah satu penelitian menyatakan penggunaan obat seperti mariyuana bisa menghilangkan sedikit memori, sedangkan untuk obat seperti kokain atau ekstasi dapat menimbulkan lubang di otak. Sebenarnya satu-satunya hal yang dapat menimbulkan lubang di otak adalah akibat adanya trauma atau benturan fisik.

Selain itu sebuah studi dari New Scientist menyatakan penggunaan obat-obatan jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan tidak normal dari otak yang bersifat permanen, karenanya sulit untuk mengubah perilaku dari seorang pecandu.

Otak manusia berwarna abu-abu.

Beberapa bagian dari tubuh memiliki warna tersendiri untuk darah, jaringan, tulang atau cairan lain. Tapi jika otak manusia diawetkan dalam stoples meskipun masih berdenyut kebanyakan berwarna abu-abu, karena itu seluruh otak kadang disebut sebaagi materi abu-abu. Namun otak juga tetap mengandung materi putih yang terdiri dari serat saraf untuk menghubungkan materi abu-abu.

Sedangkan komponen yang berwarna hitam disebut dengan substantia nigra yang merupakan neuromelanin hitam, yaitu pigmen khusus yang sama dengan warna kulit dan rambut dan merupakan batas dari bagian basal ganglia.

Otak manusia merupakan otak yang paling besar.

Beberapa binatang bisa menggunakan otaknya untuk melakukan berbagai hal yang dilakukan oleh manusia. Tapi sebenarnya otak manusia berukuran paling besar dibandingkan dengan otak binatang manapun. Rata-rata berat otak manusia dewasa sebesar 1,361 kilogram, berat ini hampir sama dengan binatang lumba-lumba yang dianggap sebagai hewan yang cerdas.

Sumber: alamiahdnk